Senin, 25 Februari 2013

Dibutuhkan Indra ke-7 dan ke-9 untuk Menjadi Pemimpin



Untuk menjadi pemimpin, panca indra dan indra ke-6 saja tidak cukup. Dibutuhkan indra ke-7 dan ke-9.

Indra ke-7 adalah kemampuan membaca gerakan masa depan, lima sampai sepuluh tahun yang akan datang. Dengan mengetahui gelagat masa depan, seorang pemimpin akan lebih sigap mengambil sejumlah langkah berani, tegas, teguh.

Indra ke-7 ini bisa meraba adanya peluang yang patut dikembangkan. Dan bisa meraba adanya bahaya yang tidak kasat mata yang perlu dihindari.

Indra ke-9 adalah kemampuan mengingat segala sesuatu di masa lampau. Misalnya mengingat bagaimana rasanya hidup di zaman susah. Sehingga di masa kini, pemimpin itu pikiran dan perilakunya berorientasi kepada bagaimana mengeluarkan banyak orang yang dipimpinnya keluar dari kondisi susah menuju kondisi mudah.

Ia mendayagunakan dirinya mencetak pemimpin-pemimpin baru yang lebih andal, profesional, memiliki etos kerja tinggi, kredibel, melebihi dirinya.

Indra ke-9 ini menjaga seorang pemimpin dari peristiwa konyol. Apa itu peristiwa konyol? Misalnya tiba-tiba lupa ingatan alias amnesia saat penegak hukum mengendus perilaku korupnya. Tiba-tiba jatuh sakit dan berobat ke luar negeri saat diduga melakukan kejahatan kemanusiaan yang biasa disebut korupsi.

Peristiwa konyol lainnya, misalnya merasa biasa saja saat seseorang menghadiahkan mobil mewah pada anaknya.

Perasaan biasa saja terhadap hal semacam itu bisa membuat pemimpin mandul. Tidak berdaya saat harusnya bertindak tegas menegakkan aturan, ketika seseorang yang menghadiahkan mobil itu ternyata bermasalah. Ia merasa memiliki utang budi dan saatnya harus membalas budi.

Indra ke-9 akan menghindarkan pemimpin dari hal-hal konyol semacam itu.

0 komentar:

Posting Komentar